Indonesia merupakan salah satu
negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Kaya akan barang tambang,
palawija, dan masih banyak lainnya. Akan tetapi, kekayaan alam tersebut tidak
diimbangi dengan kekayaan sumber daya manusia. Ketidak seimbangan tersebut
mengakibatkan berbagai persoalan yang kompleks. Terhambatnya perekonomian
Indonesia, perkembangan infrastruktur yang lambat. Perekonomian Indonesia
meliputi petumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional, dan perekonomi daerah.
Ekonomi nasional akan berpengaruh
terhadap APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) dan APBD (Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah). APBD sendiri mempengaruhi perekonomian yang berada
di daerah.
Saat ini, perekonomian daerah masih
terpuruk. Keadaan tersebut disebabkan karena berbagai hal, antara lain
terjadinya bencana alam, banyak perusahaan yang gulung tikar, keamanan yang
masih minim juga menyebabkan ekonomi daerah terpuruk. Akibatnya banyak terjadi
pengangguran, kemiskinan, ketimpangan pendapatan.
Untuk membenahi perekonomian daerah,
dibutuhkan suatu inovasi yang menjamin agar ekonomi daerah dapat meningkat.
Serta sekaligus untuk mengatasi masalah yang masih kompleks, seperti tingkat
pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan pendapatan.
Agar pengangguran di masyarakat
volumenya tidak semakin membesar, maka pemerintah daerah dapat mendirikan suatu
industri. Dimana industri tersebut menggunakan sumber daya dari masyarakat
daerah itu sendiri, sehingga pengangguran dapat terkurangi dengan adanya
lapangan pekerjaan pendirian pabrik industri. Industri yang paling tepat untuk
meningkatkan ekonomi daerah salah satunya yaitu dengan mendirikan pabrik gula.
Perekonomian daerah adalah kemampuan
ekonomi setiap daerah, yang dapat diukur dari pendapatan daeerah, rencana
pengeluaran/anggaran belanja daerah dan tingkat pendapatan per kapita daerah
tersebut.
Pembangunan ekonomi daerah adalah
suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumberdaya yang
ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor
swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan
kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. (Lincolin
Arsyad, 1999). Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan ekonomi selain menciptakan
pertumbuhan yang setinggi-tingginya, harus pula menghapus atau mengurangi
tingkat kemiskinan, ketimpangan pendapatan dan tingkat pengangguran. Kesempatan
kerja bagi penduduk atau masyarakat akan memberikan pendapatan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya (Todaro, 2000).
Seperti contohnya yaitu Pabrik Gula Madukismo. Pabrik gula tersebut
berada di daerah Desa Padokan,
Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Pabrik gula Madukismo,
adalah salah satu pabrik gula tertua di tanah air. Pabrik itu berdiri sudah berdiri
sejak tahun 1955. Pabrik gula Madukismo ini dibangun setelah pabrik gula
Padokan dibumihanguskan. Pendirian pabrik gula Madukismo ini salah satu gagasan
yan berasal dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Kebutuhan areal untuk komplek pembangunan pabrik gula
Madukismo adalah 269.410 m2, yang sebagian berasal dari tanah bekas pabrik gula
Padokan yang mempunyai luas sebesar 90.650 m2 sedang sisanya 178.760 m2 yang diperoleh
dengan membeli tanah sawah milik penduduk sekitarnya.
Tujuan utama didirikannya pabrik gula Madukismo adalah untuk semula
untuk menolong rakyat yang banyak kehilangan pekerjaan karena
dibumihanguskannya pabrik-pabrik gula waktu itu.
Perekonomian masyarakat
yang terpuruk akibat dibumihanguskannya pabrik-pabrik gula yang semula berdiri
pada masa penjajahan Belanda, berpengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat. Masyarakat
kehilangan mata pencaharian sebagai karyawan pabrik gula yang telah
dibumihanguskan, yang menyebabkan pengangguran tidak terkontrol jumlahnya. Untuk
itu dengan didirikannya pabrik gula Madukismo dapat menyerap tenaga kerja dari
masyarakat sekitar. Sehingga pengangguran dapat teratasi, dan perekonomian di
daerah dapat meningkat dengan adanya pabrik gula tersebut.
Pada waktu musim giling
tiba, masyarakat yang bekerja sebagai pekerja musiman dapat ditarik masuk ke
pabrik gula Madukismo, jadi masyarakat tersebut tetap akan mendapatkan
pendapatan untuk kebutuhan hidupnya.
Selain menarik
masyarakat yang belum mempunyai pekerjaan untuk bekerja, pabrik gula Madukismo
juga berperan membantu para petani tebu yang terlibat dalam proses penanaman. Yang
mana pada saat musim panen tebu tiba para petani tidak akan kesulitan untuk
mengolah tebu tersebut. Karena hasil panen tebu tersebut akan disalurkan ke
pabrik, bahkan pabrik gula Madukismo akan memberikan kontrak untuk jangka waktu
tertentu, sehingga petani hanya tinggal menyerahkan hasil panen tebu kepada
pabrik gula.
Dengan berkurangnya tingkat
pengangguran di daerah maka secara langsung perekonomian di daerah akan meningkat.
Karena masyarakat akan bekerja dan menghasilkan pendapatan yang tak lain untuk
pabrik gula Madukismo sebagai sentra industri yang berkembang pesat di daerah
Bantul, Yogyakarta.
Dengan berdirinya
pabrik gula di daerah, sangat membantu keadaan ekonomi daerah dan dapat
meningkatkan perekonomian di daerah tersebut. Seperti pabrik gula yang berada
di Bantul, pabrik gula Madukismo. Ekonomi di daerah Kasian, Bantul, Yogyakarta
terlihat jauh berbeda keadaannya sebelum dan sesudah dibangunnya pabrik gula
Madukismo.
Pendirian pabrik gula
Madukismo memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, dan bagi perekonomian
daerah. Ekonomi daerah berkembang dengan pesat seiring berjalannya waktu.
DAFTAR
PUSTAKA